Linkaja Perusahaan Apa

Linkaja Perusahaan Apa

Gaji supervisor adalah

Secara bahasa, SPV berasal dari kata supervise, yang berarti mengawasi atau memberikan arah. Dapat dikatakan bahwa SPV (Supervisor) adalah orang yang berwenang atau memiliki otoritas untuk melakukan pengawasan, mengarahkan teknis atau prosedur yang sistematis, dan mengendalikan implementasi prosedur lain, yaitu dengan memberi perintah kepada staf yang berada di bawah arahannya.

LinkAja adalah layanan atau produk uang elektronik yang diterbitkan dan dikelola oleh PT Fintek Karya Nusantara ("Finarya") yang telah memiliki izin dan diawasi Bank Indonesia.

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

LinkAja adalah dompet digital dari PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) dan telah terdaftar di Bank Indonesia. Download LinkAja untuk memenuhi berbagai kebutuhan finansialmu, mulai dari transfer, bayar GOJEK/Grab, belanja di Tokopedia, beli bbm di MyPertamina, makan di McD, sampai bayar tagihan PLN, BPJS dan lainnya. Selain itu, kamu juga bisa mengaktivasi LinkAja Syariah untuk layanan finansial yang lebih berkah.Dengan LinkAja kamu jadi Pede #Apa2Bisa bayar apa aja mulai dari:Mudah Isi Saldo• Isi saldo bisa dilakukan secara online lewat berbagai jaringan bank seperti HIMBARA (Mandiri, BRI, BNI, dan BTN), BCA Mobile, Livin by Mandiri, BRIMO, BNI Mobile Banking, CIMB Niaga, Jenius, BSI Mobile dan yang lainnya.• Kamu juga bisa mengisi saldo LinkAja lewat modern retail seperti Alfamart, Indomaret, Circle K dan lainnya.Terima, Kirim dan Tarik Uang• Melalui LinkAja kamu bisa menerima kiriman uang dari mana saja, mulai dari bank pemerintah, bank swasta sampai program pemerintah seperti Kartu Prakerja.• Kamu juga dapat mengirimkan uang ke berbagai bank, mulai dari HIMBARA, BCA, CIMB Niaga, BSI, dan yang lainnya.• Kamu pun mudah melakukan top up kartu E-Money melalui metode NFC dengan LinkAja.• Rasakan juga kemudahan tarik tunai di ATM HIMBARA dengan LinkAja.Bayar BBM di MyPertamina• Sambungkan akun LinkAja di aplikasi MyPertamina untuk kemudahan bayar bbm (tanpa biaya admin per transaksinya) dan mendapatkan promo menarik di dalamnya.Beli dan Bayar Tagihan Pulsa• Beli pulsa prabayar dan paket data dari beragam provider, mulai dari My Telkomsel, Indosat Ooredoo, My XL, Smarfren dan lainnya• Bayar tagihan pulsa dan internet dari beragam provider, mulai dari My Indihome, Telkomsel Pascabayar, dan lainnya.Bayar Tagihan Online – Listrik, PAM, Asuransi, Gas, Pajak• Hanya dengan satu aplikasi, kamu bisa membayar bermacam tagihan untuk beragam keperluan seperti listrik PLN (PLN Mobile), air PAM/PDAM, Gas, asuransi BPJS, dan lainnya.• Kamu bisa bayar berbagai macam tagihan pajak mulai dari E-Samsat, STNK, PBB, dan lainnya.• Bayar asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Mobile JKN lebih mudah pakai LinkAja.Bayar Transportasi Lebih Mudah• LinkAja menjadi satu-satunya dompet digital yang bisa digunakan di Grab dan GOJEK untuk kemudahan pesan ojek online ataupun fitur lainnya.• Bayar transportasi lainnya seperti KAI Access, MRT, hingga beli tiket di Tiket. com.Bayar Praktis Pakai QRIS• Fitur QRIS yang memudahkan untuk pembayaran di merchant offline favorit seperti McD, McDelivery, Kopi Kenangan, dan lainnya.Transaksi Syariah Lebih Berkah• Aktifkan layanan LinkAja Syariah dan rasakan pengalaman layanan digital banking yang lebih berkah sesuai regulasi syariah, seperti transfer, reksadana syariah, sampai pembayaran zakat, infaq, dan sedekah.Belanja Online Lebih Praktis• Check out keranjang belanjaan kamu sekarang di Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Sociolla dan marketplace favorit lainnya semakin mudah dengan LinkAja.• Pesan makan di GoFood, GrabFood, dan Digiresto bayarnya lebih praktis pakai LinkAja.Pinjaman Online yang Nggak Ribet• Yuk rasakan pengalaman mudahnya mengajukan pinjaman online di Kredit Pintar, UKU, Indodana, Pegadaian dan lainnya.• Cicilan produk berkisar dari jangka waktu 2 Bulan hingga 60 Bulan• Limit pinjaman bervariasi berkisar dari Rp600.000 hingga Rp1.500.000.000• Tingkat bunga mulai dari 0,80 %/bulan hingga 7,5%/bulan.• Suku bunga maksimum tahunan (Max APR) 90%• Berikut adalah contoh simulasi pinjaman P2P lending dengan detail produk:- Jumlah Pinjaman Rp 600.000 s/d Rp 6.000.000- Bunga pinjaman 0,22% s/d 0,25%- Pilihan tenor 2 s/d 6 bulanMaka cicilan per bulan adalah Rp 374.937 s/d Rp 1.250.000, total pembayaran pinjaman Rp 749.874 s/d Rp 7.500.000Donasi untuk Kebaikan• Sisihkan pendapatan lewat berbagai macam lembaga donasi seperti Kitabisa, Benih Baik, BAZNAS, Rumah Zakat, dan lainnya cukup bayar pakai LinkAja.

PT Fintek Karya Nusantara adalah perusahaan dibalik LinkAja yang adalah layanan keuangan elektronik berbasis aplikasi yang akan membuat transaksi keuanganmu lebih seru, lebih lancar, dan bebas repot #BeresTanpaCashLinkAja didukung penuh oleh Kementrian BUMN dan sekarang memiliki 7 shareholders dari BUMN yaitu Telkomsel, Pertamina, Himbara (BNI, BRI, Mandiri dan BTN) serta Jiwasraya, LinkAja memiliki visi untuk menjadi e-wallet kabanggaan Indonesia. Berawal dari T-Cash, LinkAja resmi meluncur di tanggal 3 Maret 2019 dan siap melayani masyarakat Indonesia.

Apa Tugas Seorang Supervisor?

Dalam rangka memastikan segalanya berjalan lancar, maka perlu pemantauan dari penyelia atau yang biasa dikenal dengan sebutan SPV (Supervisor). Secara umum, tugas SPV atau supervisor yakni melakukan monitoring, mengawasi staf atau karyawan di bawahnya, memberikan instruksi pekerjaan, bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan kerja. Supervisor harus bertanggung jawab untuk memastikan semua pekerjaan yang dilakukan berjalan dengan baik sehingga semua proses lancar.

Tugas supervisor berbeda di setiap perusahaan maupun lembaga yang mempekerjakannya, tetapi secara umum supervisor memiliki tugas utama melakukan pemantauan agar segalanya berjalan dengan lancar terkendali. Supervisor harus dapat bekerja sama dengan orang-orang yang berada di puncak perusahaan maupun dengan bawahannya, sehingga tidak ada konflik.

Cara menjadi supervisor

Tugas supervisor adalah

LinkAja Sebagai Sarana Investasi dan Bantuan Pemerintah

Karena dibentuk oleh perusahaan BUMN, LinkAja sempat agak kesusahan mencari tambahan modal di awal masa pengembangannya. Namun, sebagai gantinya, hanya perusahaan di bawah kementerian BUMN lah yang berhak menyuntikkan dana ke platform tersebut.

Dengan semangat BUMN yang dipikulnya, model bisnis LinkAja pun agak sedikit berbeda dengan pesaingnya seperti OVO, Gopay, atau Dana. LinkAja hadir membantu UMKM mikro dengan menyediakan basis transaksi di pasar tradisional. Platform ini juga digunakan pemerintah untuk memverifikasi penerima bantuan sosial (bansos) karena menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dalam memanfaatkan data kependudukan.

Melengkapi kebutuhan mayoritas masyakarat muslim di Indonesia yang mendambakan layanan keuangan berbasis syariah, LinkAja juga meluncurkan LinkAja Syariah dengan fitur yang disesuaikan dengan prinsip syariah.

Layanan yang Disediakan LinkAja

Pada tahap awal, LinkAja merupakan layanan keuangan yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat melalui fitur pembayaran tagihan baik itu listrik, air, asuransi, internet, pembayaran bensin, jasa akses tol, dan lain sebagainya. LinkAja juga bekerja sama dengan merchant lokal maupun nasional, platform moda transporasi publik, hingga pembayaran di platform e-commerce dan marketplace.

Keberadaan LinkAja juga otomatis menonaktifkan fitur kode quick response (QR) berbagai bank BUMN seperti Bank BRI yang memiliki My QR dan Bank BNI yang memiliki Yap! hingga tahun 2019. Tidak hanya sampai di situ, LinkAja juga bisa digunakan untuk pengiriman uang (remitansi) antarnegara di kawasan Asia.

Demi merayu pengguna baru, LinkAja juga latah mengeluarkan jurus strategi promo dengan menyelenggarakan program ‘Festival LinkAja’ yang menawarkan diskon hingga 50 persen pada awal peluncurannya.

Namun eksekutif LinkAja membantah penggunaan strategi bakar duit hingga saat ini. Pihak LinkAja beranggapan pengguna LinkAja memang cenderung tidak mengejar diskon tetapi mempertimbangkan nilai manfaat dari produk tersebut. Sehingga, ketimbang melakukan strategi bakar duit, LinkAja lebih fokus pada ekspansi layanan merchant yang bersifat jangka panjang.

Apa Perbedaan Manajer dan Supervisor?

Supervisor dan manajer sering dianggap pekerjaan yang sama. Ini terjadi mungkin dikarenakan keduanya memiliki tugas membuat rencana tindakan, dapat memimpin orang untuk tujuan yang sama, dan dapat menetapkan pekerjaan untuk bawahan. Namun, sebenarnya supervisor dan manajer memiliki banyak perbedaan dalam hal tugas, pendekatan, tingkat manajemen, dan sebagainya. Berikut ini adalah tinjauan dari perbedaan antara supervisor dan manajer:

Berdasarkan tingkat manajemen, posisi manajer umumnya berada pada tingkat menengah. Sementara posisi supervisor berada di tingkat yang lebih rendah dari pada manajer.

Posisi manajer umumnya menyelaraskan pekerjaan dengan tujuan departemen. Sementara supervisor melakukan penyelarasan keduanya, antara karyawan dan departemen.

Manajer pada umumnya melakukan pengelolaan SDM perusahaan dan menyelaraskan semua departemen agar setiap anggota bekerja lebih efisien. Ini berbeda dengan supervisor yang bertanggung jawab atas karyawan dan tugas mereka pada departemen yang menjadi tanggung jawabnya.

Terkait hal pendekatan, supervisor melakukan pendekatan internal karena hubungan kerja hanya dengan staff yang bekerja di bawah tanggung jawabnya. Berbeda halnya posisi manajer yang harus melakukan dua pendekatan yakni internal dan eksternal karena harus berkoordinasi dengan semua departemen atau stakeholder lain.

Era LinkAja Disuntik Modal oleh Pesaing

Banyak orang berkata bahwa di era digital seperti sekarang, dibandingkan bersaing, ada baiknya menciptakan kolaborasi. Hal ini yang akhirnya dianut oleh platform LinkAja setelah hampir dua tahun beroperasi.

Predikatnya sebagai alat BUMN tidak dijadikannya penghalang untuk menerima suntikan dana bahkan dari pesaingnya Gojek yang memiliki dompet digital sendiri yakni Gopay dan Grab yang awalnya bekerja sama dengan dompet digital OVO.

Setelah dua tahun beroperasi, LinkAja sudah memiliki bidang keahliannya sendiri yakni ekosistem transportasi terlengkap di area Indonesia. LinkAja memiliki sistem pembayaran moda transportasi yang terintegrasi mulai dari darat, laut hingga udara.

Sebagai contoh, LinkAja dapat digunakan untuk pembayaran moda transportasi publik seperti TransJakarta, Commuter Indonesia, LRT dan MRT Jakarta, Railink, Bluebird, layanan transportasi online Grab dan Gojek, hingga travel antar kota.

LinkAja juga merupakan mitra dari Kereta Api Indonesia, Ferry Indonesia dan maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia dan Citilink.

Melengkapi kemudahan yang berhubungan dengan transportasi, LinkAja juga adalah mitra pembayaran parkir kendaraan seperti Sky Parking, Parkee, Soul Parking serta mitra resmi pembayaran bahan bakar minyak dengan tersedia di ribuan SPBU Pertamina di seluruh Indonesia.

Kemampuan inilah yang akhirnya meluluhkan hati Grab yang melakukan suntikan modal pertama dari perusahaan swasta kepada LinkAja. Perusahaan yang berbasis di Singapura itu mengguyur uang sebesar USD100 juta atau Rp1,4 triliun pada akhir 2020 lalu kepada LinkAja.

Tak sampai di situ, LinkAja juga mengumumkan investasi strategis dengan Gojek melalui penerbitan saham seri B pada awal tahun ini. Berkat kesepakatan itu, LinkAja berhak mendapatkan dana segar senilai USD100 juta, angka yang sama dengan nilai investasi Grab.

Kejutan apalagi yang akan ditawarkan oleh LinkAja dalam masa pertumbuhannya beberapa tahun ke depan? Daripada pusing memikirkan masa depan, bagaimana kalau kamu mulai berinvestasi pada saham perusahaan yang mendukung pertumbuhan LinkAja seperti TLKM, BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN saja? Seperti yang dijelaskan sebelumnya, keempat emiten ini adalah pemilik saham mayoritas LinkAja.

Ingat ya, kamu bisa membeli empat saham emiten BUMN ini melalui aplikasi investasi Ajaib. Selamat berinvestasi!

Supervisor Harus Lulusan Apa?

Bagi karyawan baru, umumnya perusahaan menetapkan standar mempunyai ijazah sarjana untuk melamar posisi supervisor. Namun, ada pula perusahaan yang melihat dari sisi pengalaman kerja. Selain itu, ada pula posisi supervisor yang diberikan pada karyawan unggul dan telah berprestasi sehingga dianggap mampu menempati jabatan tersebut.

Berdasarkan paparan tersebut, supervisor tampaknya mempunyai banyak tanggung jawab yang perlu dilakukan. SPV atau Supervisor dapat dibagi menjadi beberapa tugas sesuai dengan bakat dan pengalaman mereka, misalnya: supervisor produksi, pemasaran, manajemen, dan seterusnya. Supervisor memainkan peran penting dalam perusahaan.

Skill yang harus dimiliki oleh seorang supervisor, tak serta merta muncul dalam diri individu. Dibutuhkan training dan pembiasaan agar dapat mencetak individu-individu andal sebagai supervisor. Perusahaan yang hebat, harus membekali pelatihan untuk SDM-nya agar tidak berhenti mengembangkan skill dan mengasah kemampuan. Termasuk pula keterampilan yang dibutuhkan sebagai supervisor.

Supervisory skills merupakan salah satu program pelatihan dari Briktru Indonesia. Hebatkan sumber daya supervisor di perusahaan Anda. Dan kami adalah partner tepat bagi perusahaan Anda karena melaksanakan pelatihan dengan metode evaluasi L3. Hubungi tim Briktru Indonesia untuk menjalin kerjasama.

Denny P. Ardityo : wa.me/628569876762

Emi Handayani : wa.me/6281329294899

Vini Indrianti : wa.me/6287877392447

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/responsibilities-of-a-supervisor

https://en.wikipedia.org/wiki/Supervisor

Apa Itu Supervisor. Baca juga >>

Public Speaking Modal Komunikasi Era Modern Bukan Sekadar Bicara

Pengembangan Karyawan Upskilling dan Reskilling

Menginginkan Pelanggan Tetap Setia? Perhatikan Customer Service Anda

Ajaib.co.id – Layanan finansial berbasis daring semakin diminati masyarakat di masa pandemi. Betapa tidak, keterbatasan aktivitas fisik membuat banyak orang lebih memilih melakukan transaksi nirsentuh.

Hal ini membuat pemain layanan keuangan daring semakin menjamur. Sejak wabah Covid-19 merebak di Indonesia, transaksi digital telah meningkat tajam. Buktinya, menurut catatan Bank Indonesia (BI), transaksi berbasis daring meningkat 37,8 persen secara tahunan.

Nah, salah satu kontributor utama dalam perubahan preferensi transaksi masyarakat tersebut adalah penggunaan uang elektronik dari platform dompet digital yang juga meningkat 24,42 persen secara tahunan.

Alasan menggunakan layanan dompet digital dibandingkan dengan produk keuangan digital lainnya pun cukup beragam. Paling umum, faktornya adalah efisiensi waktu, promo dan cashback yang ditawarkan dan tidak perlu berhubungan secara fisik.

Sebagian dari masyarakat juga menggunakan uang elektronik untuk membayar pesanan daring baik berupa makanan, barang kebutuhan konsumsi dan transportasi perjalanan.

Menariknya, di antara beberapa jenis platform dompet digital, LinkAja termasuk platform layanan finansial berbasis uang elektronik yang mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Hingga akhir Februari 2021 saja, LinkAja telah memiliki lebih dari 66 juta pengguna terdaftar.

Sama seperti pemain dompet digital lain, LinkAja juga memiliki 1 juta merchant lokal dengan lebih dari 350 ribu merchant nasional di seluruh Indonesia. Pertanyaannya, apa itu LinkAja? Penasaran dengan sepak terjang LinkAja? Yuk simak ulasannya untuk memenuhi pertanyaan apa itu LinkAja.

Buat kamu yang belum tahu apa itu LinkAja, layanan keuangan ini merupakan transformasi dari layanan dompet digital milik Telkomsel, salah satu anak usaha dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merajai bisnis telekomunikasi di Indonesia yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang dinamai TCash.

Telkomsel sendiri memiliki anak perusahaan pengelola dompet digital bernama PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang mendobrak pasar dompet digital dengan nama LinkAja pada 22 Februari 2019.

Mengetahui bahwa ekosistemnya tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan bank, Finarya bekerja sama dengan perusahaan BUMN lain untuk memperkuat jaringan bisnis LinkAja. Dengan demikian, mayoritas pemegang saham LinkAja masih dipegang oleh Telkomsel sebesar 25 persen, diikuti oleh himpunan bank milik negara (Himbara).

Adapun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengenggam masing-masing 20 persen saham LinkAja. Sementara, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memiliki saham minoritas sebesar 7 persen.

Tidak hanya Himbara saja, perusahaan pengolahan minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero), perusahaan asuransi PT Asuransi Jiwasraya, dan perusahaan jasa keuangan pasar modal dan pasar uang PT Danareksa juga ikut ambil bagian sebagai pemegang saham minoritas awal.

Kemunculan LinkAja pada masa kepemimpinan Rini Soemarno yang menjabat sebagai Menteri BUMN pada saat itu juga dianggap sebagai ancaman bagi pemain existing di Indonesia seperti Gopay dan OVO.

Awalnya, LinkAja masih menggarap nasabah TCash yang berjumlah 30 juta pelanggan. Keputusan untuk menempatkan LinkAja di bawah payung Telkomsel juga bukan tanpa alasan. Produk dompet digital ini dianggap akan sulit bersaing jika masih operasionalnya ditangani oleh perbankan yang harus berurusan dengan berbagai aturan regulator.

Sementara, jika dibawah perusahaan telekomunikasi, LinkAja dianggap mampu berinovasi lebih cepat namun tetap memprioritaskan perlindungan nasabah karena Himbara mengawasi sistem pengamanannya.